Skip to main content

Posts

Berjuang dengan Seni dan Kreativitas Tingkat Tinggi: Membentuk Generasi Robbani yang Unggul

Oleh : K.H. Abdurrahman, SE ( Pendiri dan Pembina Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya ) Berjuang, dalam pandangan Kiyai Abdurahman, SE, adalah sebuah perjalanan seni dan kreasi tingkat tinggi. Lebih dari sekadar rutinitas monoton, berjuang dipandang sebagai eksplorasi yang penuh keindahan dan inovasi. Pemahaman ini tumbuh dari keyakinan bahwa berjuang dengan kreativitas dapat memelihara semangat dan menghindarkan rasa bosan. Sebagai manusia, kita berjuang untuk membentuk kekuatan, yang mana kekuatan itu sendiri berfungsi sebagai tameng melawan tipu daya iblis dan keturunannya. Menjadi bagian dari lembaga Hidayatullah bukanlah sekadar kebetulan, melainkan sebuah panggilan dari Allah SWT untuk menjawab panggilan-Nya. Panggilan ini bukan semata-mata untuk memenuhi kebutuhan diri, melainkan untuk merespons panggilan Allah SWT secara eksklusif. Model pembinaan di pesantren Hidayatullah melalui halaqoh, seperti yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW di Darul Arqom, menjadi pondasi bagi pe
Recent posts

Program 3T untuk Kesuksesan dan Kebahagiaan Manusia

Kebahagiaan merupakan tujuan universal yang diinginkan oleh setiap individu selama menjalani kehidupannya di dunia ini. Untuk meraih kebahagiaan yang sejati, terdapat tiga konsep utama yang dikenal memiliki peran sentral dalam kehidupan sehari-hari manusia, yaitu Ta'lim, Tilawah, dan Tazkiyah . Ketiga konsep ini membentuk suatu kerangka berpikir yang esensial, memberikan arah pada individu untuk mencapai kehidupan yang bermakna dan penuh keberkahan. Ta'lim (Pendidikan dan Pembelajaran) Taklim mencakup segala upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman individu melalui pendidikan. Pendidikan bukan hanya tentang pengembangan potensi intelektual, tetapi juga pembentukan karakter moral. Taklim membuka pintu menuju kebahagiaan dengan memberikan kemampuan kepada manusia untuk memahami dunia sekitarnya, mengatasi tantangan hidup, dan berkontribusi positif pada masyarakat. Tujuan pendidikan sejati adalah memberikan pemahaman tentang siapa Tuhan, siapa diri kita, dan apa fungs

Solusi Kualitas Pendidikan lebih baik? Islamisasi Ilmu Pengetahuan

  Pembahasan sejarah epistemologi Barat dimulai dengan asal-usul kata "epistemologi" dari bahasa Yunani, yaitu episteme (pengetahuan) dan logos (teori atau alasan). Epistemologi merupakan cabang filsafat yang menyelidiki keaslian pengertian, struktur, metode, dan validitas ilmu pengetahuan. Dalam perkembangannya, epistemologi Barat melalui fase filsafat kuno, Hellenis, Abad Pertengahan, dan Abad Modern. Filsafat kuno diwakili oleh Plato dan Aristoteles, dengan pemikiran tentang keyakinan yang benar, pengetahuan, dan kebodohan. Pada periode Hellenis muncul aliran seperti epikurianisme, stoikisme, dan skeptisisme. Abad Pertengahan diwakili oleh Thomas Aquinas dan William of Ockham. Filsafat modern membawa rasionalisme, empirisme, kritisisme, dan positivisme. Rasionalisme menekankan akal sebagai sumber utama pengetahuan, sementara empirisme mengandalkan pengalaman. Kritisisme, yang diperkenalkan oleh Immanuel Kant, menggabungkan elemen rasionalisme dan empirisme. Positivisme men

AKAL SEHAT MANUSIA

  Dalam kamus lisanul Arab yang dikarang oleh Ibnu Manzur, Asy Syibawaih menjelaskan bahwa akal artinya terikat, terjaga, dan terbatas. "Uqila lahu Syai’un" artinya iya dijaga, iya diikat, atau iya dibatasi oleh sesuatu. Ibnu Bari mengartikan akal sebagai sesuatu yang memberikan kesabaran dan nasihat bagi orang yang memerlukan. Akal memiliki karakteristik bahwa: 1. Pemilik akal mampu mengekang hawa nafsunya dan menolak rayuannya untuk masuk pada kebinasaan, menjaga dari terjerumus ke kehancuran. 2. Akal membedakan manusia dari seluruh hewan. Dalam agama Islam, akal tidak semata-mata berkaitan dengan aspek nalar, hafalan, dan semisalnya. Tetapi, mencakup keterkaitannya dengan moral. Keterkaitan antara akal dan moral dapat diketahui dalam hadits Nabi yang diriwayatkan dari Sahabat Abu Darda’ radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Wahai Uwaimir, tambahilah akalmu niscaya kau akan bertambah dekat dengan Tuhanmu!" Lalu Abu Darda bertanya, "Bagaimana

Selalu Ada Haraban Baik, Pesan Perubahan dalam Dinamika

Alhamdulillah, ketika saya melewati jalan menuju kampus, saya melihat alam berubah menjadi hijau. Rumput-rumput tumbuh di sekitar ladang-ladang yang mulai digarap dan dibajak oleh petani. Lalu, ditanamlah beberapa ladang yang sudah tumbuh bibit jagung, menyapa alam. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Alam yang tadinya berdebu dan panas terik, kini berubah menjadi alam yang hijau, basah, dan lembap. Ini adalah kesyukuran bagi kita umat manusia yang memberikan pelajaran bahwa alam ini akan selalu berubah, dan setiap perubahan itu akan memberikan harapan besar. Tidak selamanya yang kering akan tetap kering, begitu pula dengan yang basah tergenang, tidak selamanya akan tetap tergenang. Ada saatnya hujan datang, Allah menurunkan rahmat, dan pohon-pohon mulai bersemi, memberikan harapan pasti kepada semua manusia. Melihat bunga tumbuh menjadi buah, daun-daun baru menggantikan yang lama, memberikan semangat bahwa kita berada dalam dinamika alam yang Allah kehendaki untuk kita semua. Namun

SOAL BAHASA ARAB

 1. بسم الله ولجنا و بسم الله خرجنا وعلى الله توكلنا بسم الله pada ungkapan doa ini sebagai apa? 2. السلام عليكم ورحمة الله وبركاته  Apa i'rob dari رحمة الله dan بركاته  pada ucapan salam tersebut? Jelaskan alasannya! 3. الله أكبر و لله الحمد Pada bacaan ini terdapat 2 mubtada'. Jelaskan yang menjadi mubtada' dan yang menjadi khobarnya! 4. طلب العلم خير من طلب المال Jelaskan ada berapa syibhul jumlah pada ungkapan di atas! 5. إن السمع والبصر والفؤاد كل أولئك كان عنه مسؤولا  Pada ayat di atas terdapat huruf nasikh yang memiliki isim dan khobar. Sebutkan apa huruf nasikh tersebut. Jelaskan mana isimnya dan khobarnya!

KAIDAH PRESENTASI MENURUT ULAMA NAHWU

بسم الله الرحمن الرحيم Berikut ini kaidah dalam menulis berita atau peristiwa, menyampaikan ide, mempresentasikan makalah tentang satu tema, atau memaparkan hasil tulisan berupa skripsi. Sebelumnya kami kemukakan definisi kalam yang dimaksud oleh para Ulama Nahwu الكلام عند النحويين هو اللفظ المركب المفيد بالوضع العربي فائدة يحسن السكوت عليها. - والكلام عند اللغويين هو القول وما كان مكتفيا بنفسه في أداء المراد منه. - المراد باللفظ الصوت المشتمل على بعض الحروف الهجائية تحقيقا أو تقديرا. وخرج باللفظ، الإشارة والكتابة والعقد بنحو الأصابع الدالة على أعداد مخصوصة والنصب. - المراد المفيد ما أفاد فائدة يحسن سكوت كل من المتكلم والسامع عليها. - المراد بالوضع أي بالقصد، وهو أن يقصد المتكلم بما يلفظ به مما وضعته العرب إفادة السامع. Selanjutnya inilah kaidah yang dimaksud. Silahkan dibaca dengan seksama dan difahami maksudnya dengan benar. إذا تكلم أحدكم أن تكون الألفاظ عذرا لا يمل سماعها وأن تكون المدلولات صحيحة يمكن وقوعها، فليس كل لفظ مقبولا ولا كل مدلول معقولا، وأن يراعي الاعتدال في المقال، فإ