Alhamdulillah, ketika saya melewati jalan menuju kampus, saya melihat alam berubah menjadi hijau. Rumput-rumput tumbuh di sekitar ladang-ladang yang mulai digarap dan dibajak oleh petani. Lalu, ditanamlah beberapa ladang yang sudah tumbuh bibit jagung, menyapa alam. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Alam yang tadinya berdebu dan panas terik, kini berubah menjadi alam yang hijau, basah, dan lembap. Ini adalah kesyukuran bagi kita umat manusia yang memberikan pelajaran bahwa alam ini akan selalu berubah, dan setiap perubahan itu akan memberikan harapan besar.
Tidak selamanya yang kering akan tetap kering, begitu pula dengan yang basah tergenang, tidak selamanya akan tetap tergenang. Ada saatnya hujan datang, Allah menurunkan rahmat, dan pohon-pohon mulai bersemi, memberikan harapan pasti kepada semua manusia. Melihat bunga tumbuh menjadi buah, daun-daun baru menggantikan yang lama, memberikan semangat bahwa kita berada dalam dinamika alam yang Allah kehendaki untuk kita semua.
Namun, perlu diingat bahwa sebelumnya, panas terik disertai banyak debu yang menyerang mata. Di musim hujan ini, ada genangan air yang membuat jalan licin saat lembap. Oleh karena itu, diperlukan kehati-hatian dan kewaspadaan. Ini mengandung pelajaran bahwa dalam kondisi dan situasi apapun, kita harus selalu waspada, bersiap-siap, dan berhati-hati. Kecelakaan dan bencana dapat menimpa kita. Manusia adalah makhluk yang memiliki dua unsur, yaitu lahiriah dan batiniah. Penuhi keduanya, insyaallah, manusia akan menjadi makhluk yang berbahagia di dunia ini. Itulah pesan pada kesempatan hari ini. Semoga Alloh SWT menjadikan kita semua bahagia di dunia akhirat. Amin. Wallohu A'lamu.
Comments
Post a Comment