Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2019

Tiga Kekuatan Manusia

"membangun dari awal,  dari pondasinya" Uraian ini diambil dari materi halaqoh kader malam jumat, di kampus Hidayatullah Panceng. Dijelaskan tentang tiga kekuatan seorang muslim, seorang manusia yang beriman. Pertama,  Kekuatan jasadiyah dapat diperoleh dari makanan yang bergizi. Kedua, Kekuatan aqliyah dapat diperoleh dengan berlatih, berfikir dan menganalisa baik dengan membaca dan menulis. Dan ketiga, Kekuatan ruhiyah hanya dapat diperoleh dengan taqorrub kepada Alloh swt, melalui ibadah wajib dan ibadah sunnah. Orientasi dalam membangun kekuatan menjadi penentu terhadap sikap dan perilaku manusia,  lahiriyah maupun batiniyah. Yang mengejar popularitas di pandangan manusia, ketika ada yang menghinanya maka dia akan terpuruk. Jiwanya remuk,  pikirannya ambruk.  Orang beriman tidak  mengejar popularitas di dunia ini saja. Ketika ada yang menyanjungnya,  dia kembalikan segala sanjungan dan pujian itu kepada pemiliknya. Alhamdulillah, segala pujian milik Alloh swt. Ke

Esensi Kampus Peradaban Islam

"Menjadi miniatur kampus peradaban Islam" Pada uraian ini, mari kita membaca mengenai esensi kampus peradaban islam. Siapa yang tidak kenal kampus. Saya kira semua orang sudah mengenalnya. Apa kampus itu?  Kamus besar bahasa indonesia mengartikan kampus adalah daerah lingkungan bangunan utama perguruan tinggi (universitas, akademi) tempat semua kegiatan belajar-mengajar dan administrasi berlangsung. Dalam arti kampus di sini hanya sebatas yang berhubungan dengan kuliah. Tapi,  kampus di sini bukan khusus universitas tapi secara substansi ada kesamaan,  di dalamnya ada kegiatan belajar mengajar. Kalau peradaban, kata asalnya adalah adab yang menurut KBBI online, berarti kehalusan budi pekerti,  kesopanan, akhlak. Sehingga arti peradaban adalah hal-hal yang menyangkut sopan santun,  budi bahasa dan kebudayaan.  Selain itu, KBBI juga memaknai peradaban sebagai kemajuan lahir dan batin. Dalam hal ini,  peradaban melingkupi dua makna tersebut.  Pertanyaannya kemudian, perad

Relasi konsep Leadership dan Ilmu Shorof

Kepemimpinan sudah banyak dibahas dan dikaji secara panjang dan dalam.  Meliputi gaya kepemimpinan,  jenis kepemimpinan dan macam-macamnya.  Namun dalam tulisan ini kepemimpinan disandingkan dengan pembahasan ilmu Shorof.   Tujuan kajian ini,  sepertinya ingin memberikan wawasan baru dalam konsep kepemimpinan sekaligus menambah semangat dan motivasi dalam mempelajari ilmu shorof.  Alasannya,  kalau selama ini pembelajaran bahasa Arab dalam hal ini ilmu shorof cenderung dihafal saja dan hanya berkaitan dengan ilmu bahasa. Maka,  dengan tulisan ini ilmu shorof didekatkan dengan kehidupan manusia dalam berorganisasi atau hubungan sosialnya. Sehingga muncul kesadaran baru bahwa dalam ilmu shorof juga dibahas secara tersirat tentang kepemimpinan itu.  Kepemimpinan akan terjadi setidaknya jika 4 unsur ini ada.  Apa saja 4 unsur itu?  Pertama, adanya pemimpin. Kedua ada yang dipimpin.  Apakah kalau sudah ada pemimpin kepemimpinan akan terlaksana?  Belum terlaksana.  Kepemimpinan