Skip to main content

Taujih Pembina PPH Surabaya: Pentingnya Imamah Jamaah

Oleh : Syamsul Alam Jaga

SURABAYA (damanhurikhazin. com) - Dalam rangka mengokohkan jamaah, DPD Hidayatullah Surabaya menggelar acara Lailatul Ijtima' dengan menghadirkan Al-Ustadz Abdul Rahman, ketua badan pembina Pondok Pesantren Hidayatullah  Surabaya. Acara ini bertempat di Masjid Aqshol Madinah Surabaya dan dihadiri ratusan jamaah masjid, para aktivis dakwah dan warga masyarakat di wilayah Surabaya.

Dalam penyampaiannya,  Ustadz Abdul Rahman menekankan pada penguatan spiritualitas,  intelektualitas dan moralitas sebagai pilar jamaah.

Spiritual dan sistem adalah dua kekuatan yang wajib ada dalam lembaga perjuangan.

Spiritual adalah pondasi kekuatan ruhiyah bagi setiap jamaah.

Begitupun dibutuhkan sistem yg baik agar merealisasikan visi yang akan dicapai.
Kita harus bersungguh-sungguh melaksanakan program dengan baik, kerja tim yg baik.

Perlu manajemen yang baik. Jamaah perlu diatur dg baik, koordinasi yg baik, komunikasi yg baik, untuk memenangkan iman ini.

 إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلَّذِينَ يُقَٰتِلُونَ فِي سَبِيلِهِۦ صَفّٗا كَأَنَّهُم بُنۡيَٰنٞ مَّرۡصُوصٞ

Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.
-Surat Ash-Shaf, Ayat 4

Jamaah yang kokoh dan kuat hanya lahir dari sistem yang baik.

Pentingnya kita saling menyayangi, yang muda menghormati yg tua, yg tua menyayangi yg muda. intinya saling menguatkan dan mensupport. Jangan ada tendensi pribadi dan keinginan pribadi, krn hanya akan mengganggu dan menggerus kekuatan berjamaah.

Imamah jamaah harus dikedepankan, maka kehadiran dalam berjamaah harus diutamakan. begitu pentingnya berjamaah, sehingga harus dan wajib ijin ke murobbi apabila berhalangan hadir.

Konsekuensi dari keislaman kita adalah imamah jamaah.
Peradaban Islam hanya lahir dari imamah jamaah yang kuat, dan untuk merealisasikan itu hanya dengan spiritual yang baik dan sistem yang kuat.

Seluruh komponen yang ada, amal usaha dan unit-unit dibawahnya harus menguatkan imamah jamaah ini.

Diperlukannya berjamaah untuk memenangkan Islam. Karena orang-orang kafir pun berjamaah untuk menghancurkan Islam ini.

 يُرِيدُونَ لِيُطۡفِـُٔواْ نُورَ ٱللَّهِ بِأَفۡوَٰهِهِمۡ وَٱللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِۦ وَلَوۡ كَرِهَ ٱلۡكَٰفِرُونَ

Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, tetapi Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir membencinya.
-Surat Ash-Shaf, Ayat 8

Menejemen harus jalan, kepemimpinan harus berjalan, sistem harus berjalan.

Kita harus serius , kalau tidak, kita tidak akan pernah bisa menang membumikan Islam

 إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوۡمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنفُسِهِمۡۗ وَإِذَآ أَرَادَ ٱللَّهُ بِقَوۡمٖ سُوٓءٗا فَلَا مَرَدَّ لَهُۥۚ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِۦ مِن وَالٍ

 Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
-Surat Ar-Ra'd, Ayat 11

Mengapa umat Islam dilecehkan, karena umat Islam tidak berjamaah. Kita dilecehkan, ditindas, dimarjinalkan, dan dibuang karena kita tidak bersatu dalam ikatan imamah jamaah.

Maka, benarlah bahwa domba yang keluar dari kelompoknya, yang berpisah tidak bersatu yang akan diterkam srigala.red/syamsjaga

Comments

Popular posts from this blog

Amtsilah Tasrifiyah Karya Syeikh Muhammad Maksum bin Ali

Kitab amtsilah tasrifiyah adalah kitab rujukan bagi setiap santri yang ingin memiliki kemampuan membaca kitab. Di dalamnya sebagaimana namanya contoh berisikan contoh-contoh tasrifan baik istilahi ataupun tashrif lughowi. Bagi santri awal, menghafal contoh-contoh dalam kitab ini merupakan kegiatan yang harus dilakukan. Dan itu merupakan langkah awal sebelum memahami ilmu Shorof dan cara mentasrif Isim atau pun fi'il. Untuk tahap awal maka semua santri yang belajar bahasa Arab maka perlu melalui tahap latihan membaca semua amtsilah (contoh-contoh) Isim dan Fiil yang ada pada kitab Amtsilah Tasrifiyah. Syekh Muhammad Maksum bin Ali, kesimpulan penulis, sudah melakukan penelitian secara menyeluruh sehingga mampu menghadirkan contoh yang komprehensif mencakup semua informasi tentang Fiil dan Isim sesuai dengan wazan tertentu.  berikutnya, kami tautkan link kitab Amtsilah Tasrifiyah bagi santri dan mahasiswa yang sudah pasti sangat bertumpu pada kitab ini dalam berinteraksi dengan bahas

AKAL SEHAT MANUSIA

  Dalam kamus lisanul Arab yang dikarang oleh Ibnu Manzur, Asy Syibawaih menjelaskan bahwa akal artinya terikat, terjaga, dan terbatas. "Uqila lahu Syai’un" artinya iya dijaga, iya diikat, atau iya dibatasi oleh sesuatu. Ibnu Bari mengartikan akal sebagai sesuatu yang memberikan kesabaran dan nasihat bagi orang yang memerlukan. Akal memiliki karakteristik bahwa: 1. Pemilik akal mampu mengekang hawa nafsunya dan menolak rayuannya untuk masuk pada kebinasaan, menjaga dari terjerumus ke kehancuran. 2. Akal membedakan manusia dari seluruh hewan. Dalam agama Islam, akal tidak semata-mata berkaitan dengan aspek nalar, hafalan, dan semisalnya. Tetapi, mencakup keterkaitannya dengan moral. Keterkaitan antara akal dan moral dapat diketahui dalam hadits Nabi yang diriwayatkan dari Sahabat Abu Darda’ radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Wahai Uwaimir, tambahilah akalmu niscaya kau akan bertambah dekat dengan Tuhanmu!" Lalu Abu Darda bertanya, "Bagaimana

Solusi Kualitas Pendidikan lebih baik? Islamisasi Ilmu Pengetahuan

  Pembahasan sejarah epistemologi Barat dimulai dengan asal-usul kata "epistemologi" dari bahasa Yunani, yaitu episteme (pengetahuan) dan logos (teori atau alasan). Epistemologi merupakan cabang filsafat yang menyelidiki keaslian pengertian, struktur, metode, dan validitas ilmu pengetahuan. Dalam perkembangannya, epistemologi Barat melalui fase filsafat kuno, Hellenis, Abad Pertengahan, dan Abad Modern. Filsafat kuno diwakili oleh Plato dan Aristoteles, dengan pemikiran tentang keyakinan yang benar, pengetahuan, dan kebodohan. Pada periode Hellenis muncul aliran seperti epikurianisme, stoikisme, dan skeptisisme. Abad Pertengahan diwakili oleh Thomas Aquinas dan William of Ockham. Filsafat modern membawa rasionalisme, empirisme, kritisisme, dan positivisme. Rasionalisme menekankan akal sebagai sumber utama pengetahuan, sementara empirisme mengandalkan pengalaman. Kritisisme, yang diperkenalkan oleh Immanuel Kant, menggabungkan elemen rasionalisme dan empirisme. Positivisme men