Skip to main content

Sedikit Berbagi dan Berbagi Sedikit


Memang apa yang disampaikan Rosulullah Nabi Muhammad SAW, tepat sekali. Yakni, terkait orang yang cerdas. Siapa mereka? Mereka adalah orang yang pandai berhitung. 

Ya, benar berhitung tentang visi dan program masa depan. Menghitung diri senantiasa dengan standar hidup yang disampaikan  Sayyiduna  dan Syafi'una Kanjeng Nabi Muhammad SAW. 

Apa standar hidup manusia itu? Standar hidup yang baik adalah hidup yang bermanfaat.  Manfaat ada dua, ada manfaat yang diberikan kepada orang lain atau selain dirinya dan kedua manfaat yang diambil untuk dirinya. Kalau dua macam manfaat ini ada maka dia akan bertahan hidup. Betah dia dengan hidupnya. 

خير الناس أنفعهم للناس. 

Rumus matematikanya hidup sama dengan manfaat. Contoh Isyarat ini sudah ditulis, di kamar mandi pondok atau masjid, "Mohon Kran Dimatikan Kalau Sudah Tidak Digunakan". 

Visi masa depan dan program masa depan adalah fokus hitung-hitungan dirinya. Apa masa depan itu? Ya Akhirat itu masa depan, karena masa kini itu kehidupan sekarang di dunia. 

Rosulullah Nabi Muhammad SAW menyampaikan, orang yang cerdas adalah orang yang menghitung diri dan beramal untuk kehidupan setelah mati. 

الكيس من دان نفسه وعمل لما بعد الموت. 

Hidupnya orang yang cerdas dia visinya masa depan sehingga program-programnya melampaui jamannya. Orang-orang yang melampaui jamannya adalah orang-orang yang akan tetap bertahan.

Comments

Popular posts from this blog

Amtsilah Tasrifiyah Karya Syeikh Muhammad Maksum bin Ali

Kitab amtsilah tasrifiyah adalah kitab rujukan bagi setiap santri yang ingin memiliki kemampuan membaca kitab. Di dalamnya sebagaimana namanya contoh berisikan contoh-contoh tasrifan baik istilahi ataupun tashrif lughowi. Bagi santri awal, menghafal contoh-contoh dalam kitab ini merupakan kegiatan yang harus dilakukan. Dan itu merupakan langkah awal sebelum memahami ilmu Shorof dan cara mentasrif Isim atau pun fi'il. Untuk tahap awal maka semua santri yang belajar bahasa Arab maka perlu melalui tahap latihan membaca semua amtsilah (contoh-contoh) Isim dan Fiil yang ada pada kitab Amtsilah Tasrifiyah. Syekh Muhammad Maksum bin Ali, kesimpulan penulis, sudah melakukan penelitian secara menyeluruh sehingga mampu menghadirkan contoh yang komprehensif mencakup semua informasi tentang Fiil dan Isim sesuai dengan wazan tertentu.  berikutnya, kami tautkan link kitab Amtsilah Tasrifiyah bagi santri dan mahasiswa yang sudah pasti sangat bertumpu pada kitab ini dalam berinteraksi dengan bahas

AKAL SEHAT MANUSIA

  Dalam kamus lisanul Arab yang dikarang oleh Ibnu Manzur, Asy Syibawaih menjelaskan bahwa akal artinya terikat, terjaga, dan terbatas. "Uqila lahu Syai’un" artinya iya dijaga, iya diikat, atau iya dibatasi oleh sesuatu. Ibnu Bari mengartikan akal sebagai sesuatu yang memberikan kesabaran dan nasihat bagi orang yang memerlukan. Akal memiliki karakteristik bahwa: 1. Pemilik akal mampu mengekang hawa nafsunya dan menolak rayuannya untuk masuk pada kebinasaan, menjaga dari terjerumus ke kehancuran. 2. Akal membedakan manusia dari seluruh hewan. Dalam agama Islam, akal tidak semata-mata berkaitan dengan aspek nalar, hafalan, dan semisalnya. Tetapi, mencakup keterkaitannya dengan moral. Keterkaitan antara akal dan moral dapat diketahui dalam hadits Nabi yang diriwayatkan dari Sahabat Abu Darda’ radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Wahai Uwaimir, tambahilah akalmu niscaya kau akan bertambah dekat dengan Tuhanmu!" Lalu Abu Darda bertanya, "Bagaimana

Solusi Kualitas Pendidikan lebih baik? Islamisasi Ilmu Pengetahuan

  Pembahasan sejarah epistemologi Barat dimulai dengan asal-usul kata "epistemologi" dari bahasa Yunani, yaitu episteme (pengetahuan) dan logos (teori atau alasan). Epistemologi merupakan cabang filsafat yang menyelidiki keaslian pengertian, struktur, metode, dan validitas ilmu pengetahuan. Dalam perkembangannya, epistemologi Barat melalui fase filsafat kuno, Hellenis, Abad Pertengahan, dan Abad Modern. Filsafat kuno diwakili oleh Plato dan Aristoteles, dengan pemikiran tentang keyakinan yang benar, pengetahuan, dan kebodohan. Pada periode Hellenis muncul aliran seperti epikurianisme, stoikisme, dan skeptisisme. Abad Pertengahan diwakili oleh Thomas Aquinas dan William of Ockham. Filsafat modern membawa rasionalisme, empirisme, kritisisme, dan positivisme. Rasionalisme menekankan akal sebagai sumber utama pengetahuan, sementara empirisme mengandalkan pengalaman. Kritisisme, yang diperkenalkan oleh Immanuel Kant, menggabungkan elemen rasionalisme dan empirisme. Positivisme men