GRESIK (damanhurikhazin.com) — Bagi para kiyai dan santri, banyak cara memaknai Hari Kemerdekaan RI ke-74 yang baru saja berlalu. Seperti yang diadakan ratusan guru TPQ dan Muallim Al Quran metode Qiroati se-kecamatan Panceng Kabupaten Gresik Jawa Timur. Mereka memperingati momen hari ulang tahun kemerdekaan itu dengan kegiatan Tahlil Kebangsaan dan Majlis Muallimin al-Quran. Hadir dalam acara tersebut KH Ali Mustofa, Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Nurul Huda Tirtoyudo Malang, sekaligus menyampaikan taushiyah kebangsaan (Sabtu, 17/8/2019).
Rangkaian acara ini dimulai dengan khataman Al-Quran, pembacaan doa dan tahlil. Dilanjutkan dengan penguatan metodologi oleh Ustadz Imam Akbar selaku Korcam Panceng. Kemudian tausiyah kebangsaan dan ditutup dengan Upacara pengibaran bendera merah putih. Hadir sebagai instruktur dalam Upacara tersebut Ustadz Damanhuri, pengasuh pondok pesantren Hidayatullah Panceng Gresik.
“Kita para guru Al-Quran harus ikhlas dan bersungguh-sungguh dalam mengajari Al-Quran kepada murid-murid kita,” ungkap Ustadz Imam Akbar selaku Koordinator kecamatan (korcam) Panceng metode Qiroati kepada seluruh hadirin dalam acara yang digelar di Lapangan Sekolah Desa Campurejo, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik.
Berkaca kepada sejarah, menurut Korcam Panceng , bagaimana Islam akhirnya berkembang pesat dan maju karena adanya keikhlasan para sahabat Nabi saw dalam mensikapi isi perjanjian Hudaibiyah oleh Baginda Nabi Muhammad Saw, walaupun bagi mereka terasa berat dan tidak adil. “ini juga kita harus ikhlas, ketika murid kita pindah ke TPQ yang lainnya, barangkali anak-anak kita menjadi lebih baik di tempat yang baru” ujarnya.
Bahkan, Kiyai Ali menguatkan pentingnya Ikhlas, Jadi kalau hati ikhlas, maka bahagia hidup ujarnya dengan memberi semangat. "mengajari anaknya orang lain sama dengan mengajari anak kita sendiri, semoga Alloh swt mudahkan".
“Para ulama telah ikhlas dalam memperjuangkan Negara Kesatuan RI, dengan takbir, membesarkan Alloh swt. Dan para ulama' menjaga Indonesia ini" jelas Kiyai Ali dengan mencontohkan Hadrotus Syaikh KH Hasyim Asy'ari yang memerintahkan resolusi jihad untuk mempertahankan kemerdekaan yang sudah diproklamasikan.
Banyak tips hidup bahagia yang disampaikan oleh para kiyai, diantaranya 4 tips berbahagia, yaitu senantiasa tersenyum, berani, bekerja keras dan berdoa.
"setelah saya renungkan MERDEKA itu adalah singkatan dari MERasa DEkat Kepada Alloh swt, jadi apapun keadaan kita harus merdeka", ujar Ustadz Damanhuri ketika diminta menyampaikan tausiyah.
Menurutnya merujuk pada apa yang disampaikan Ulama' Karismatik KH Maemon Zubeir, hari kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 bulan 8, tahun 45 adalah isyarat untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Alloh swt, setiap orang Indonesia harus mengerti. 17 adalah jumlah Ruku' dalam sehari semalam pada sholat wajib 5 waktu. Sementara 8 adalah 8 anggota tubuh manusia ketika sujud kepada Alloh swt. Yaitu wajah, 2 telapak tangan, 2 lutut, 2 kaki dan yang satu lagi hati kita.
Untuk diketahui, acara Tahlil Kebangsaan oleh Korcam Panceng (metode Qiroati) dalam rangka memperingati Hari kemerdekaan ini sudah 10 tahun dilaksanakan. "Alhamdulillah, kita sudah tahun ke-10 ini, " ujar Ustadz Imam. Semoga selalu istiqomah dalam kebaikan Ustadz.MERDEKA/red.
Rangkaian acara ini dimulai dengan khataman Al-Quran, pembacaan doa dan tahlil. Dilanjutkan dengan penguatan metodologi oleh Ustadz Imam Akbar selaku Korcam Panceng. Kemudian tausiyah kebangsaan dan ditutup dengan Upacara pengibaran bendera merah putih. Hadir sebagai instruktur dalam Upacara tersebut Ustadz Damanhuri, pengasuh pondok pesantren Hidayatullah Panceng Gresik.
“Kita para guru Al-Quran harus ikhlas dan bersungguh-sungguh dalam mengajari Al-Quran kepada murid-murid kita,” ungkap Ustadz Imam Akbar selaku Koordinator kecamatan (korcam) Panceng metode Qiroati kepada seluruh hadirin dalam acara yang digelar di Lapangan Sekolah Desa Campurejo, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik.
Berkaca kepada sejarah, menurut Korcam Panceng , bagaimana Islam akhirnya berkembang pesat dan maju karena adanya keikhlasan para sahabat Nabi saw dalam mensikapi isi perjanjian Hudaibiyah oleh Baginda Nabi Muhammad Saw, walaupun bagi mereka terasa berat dan tidak adil. “ini juga kita harus ikhlas, ketika murid kita pindah ke TPQ yang lainnya, barangkali anak-anak kita menjadi lebih baik di tempat yang baru” ujarnya.
Bahkan, Kiyai Ali menguatkan pentingnya Ikhlas, Jadi kalau hati ikhlas, maka bahagia hidup ujarnya dengan memberi semangat. "mengajari anaknya orang lain sama dengan mengajari anak kita sendiri, semoga Alloh swt mudahkan".
“Para ulama telah ikhlas dalam memperjuangkan Negara Kesatuan RI, dengan takbir, membesarkan Alloh swt. Dan para ulama' menjaga Indonesia ini" jelas Kiyai Ali dengan mencontohkan Hadrotus Syaikh KH Hasyim Asy'ari yang memerintahkan resolusi jihad untuk mempertahankan kemerdekaan yang sudah diproklamasikan.
Banyak tips hidup bahagia yang disampaikan oleh para kiyai, diantaranya 4 tips berbahagia, yaitu senantiasa tersenyum, berani, bekerja keras dan berdoa.
"setelah saya renungkan MERDEKA itu adalah singkatan dari MERasa DEkat Kepada Alloh swt, jadi apapun keadaan kita harus merdeka", ujar Ustadz Damanhuri ketika diminta menyampaikan tausiyah.
Menurutnya merujuk pada apa yang disampaikan Ulama' Karismatik KH Maemon Zubeir, hari kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 bulan 8, tahun 45 adalah isyarat untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Alloh swt, setiap orang Indonesia harus mengerti. 17 adalah jumlah Ruku' dalam sehari semalam pada sholat wajib 5 waktu. Sementara 8 adalah 8 anggota tubuh manusia ketika sujud kepada Alloh swt. Yaitu wajah, 2 telapak tangan, 2 lutut, 2 kaki dan yang satu lagi hati kita.
Untuk diketahui, acara Tahlil Kebangsaan oleh Korcam Panceng (metode Qiroati) dalam rangka memperingati Hari kemerdekaan ini sudah 10 tahun dilaksanakan. "Alhamdulillah, kita sudah tahun ke-10 ini, " ujar Ustadz Imam. Semoga selalu istiqomah dalam kebaikan Ustadz.MERDEKA/red.
Comments
Post a Comment